Kenampakan Alam Negara Tetangga Indonesia


Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang secara geografis teletak berdekatan dengan beberapa Negara yang tergabung dalam Asean. Negara tetangga yang berdekatan dengan Indonesia adalah Singapura, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Dalam kenampakan pada peta dapat terlihat sebagai berikut :


Dari peta tersebut dapat dilihat bahwa Indonesia terletak pada kawasan Asia Tenggara dengan kenampakan alam berupa hamparan hutan, gunung yang menjulang, sungai, laut serta kenampakan alam lainnya.
Berikut kenampakan alam Negara tetangga Indonesia :
1. Malaysia
Malaysia dikenal dengan nama negeri Jiran Negara tetangga Indonesia yang juga berbatasan dengan Singapura. Wilayahnya terdiri dari dua kawasan yang terpisahkan oleh Laut Cina Selatan yaitu Semenanjung Malaysia (Malaysia Barat) dan Malaysia Timur. Bentuk wilayahnya berupa pantai yang relative landai, hutan lebat serta bukit yang tinggi. Salah satu contoh kenampakan alamnya adalah gunung Kinabalu dengan tinggi 4.101 meter yang berda di daerah Sabah, Malaysia.

2. Singapura
Singapura merupakan Negara kota yang terletak di ujung semenanjung Malaysia. Wilayah Singapura berbatasan dengan Malaysia dan Kepulauan Riau. Kenampakan alamnya berupa kepulauan sejumlah 160 pulau kecil, bukit Timah, serta 23% wilayahnya berupa hutan. Namun kawasan hutan ini dipakai untuk pemukiman karena meningkanya urbanisasi yang signifikan.

3. Brunai Darussalam
Negara yang dikenal dengan Petrodollar terletak di bagian utara Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia. Sebagai Negara makmur yang teridi atas dataran rendah yang pantainya berawa. Sedangkan daerah pedalamannya berupa bukit-bukit. Bukit tertingginya adalah bukit Pagon. Bukit lannya adalah bukit peradayan dan patoi. Kenampakan lain di negeri ini adalah berupa sungai – sungai besar diantaranya sungai batu Apol, Temburong, Belalong, Tutong dan Damit.

4. Thailand
Batas Wilayah Thailand adalah sebagai berikut :
Timur : Laos dan Kampuchea
Barat : Myanmar dan Laut Andaman
Selatan : Malaysia dan Teluk Siam
Utara : Myanmar dan Laos

Kenampakan alam Thailand berupa tanah berliku, dataran tinggi, hutan pegunungan dan bukit – bukit dengan puncak tyertinggi berupa Gunung Dhoi Inthanon setinggi 2.576 m. Wilayah tengah berupa lembah datar sungai Chao Praya yang mengalir ke Teluk Thailand.
Wilayah Timur berupa hamparan Khorat (dataran tinggi sekitar 200 meter) yang dibatasi Sungai Mekong. Tanahnya kurang subur, berpasir dan jarang turun hujan . Tanah Genting Kra terdapat di sebelah Selatan yang meluas ke Semenanjung Melayu. Tanah Genting Kra berupa dataran sempit yang menghubungkan semenanjung melayu dengan dataran Asia. Tanah tersebut berfungsi sebagai batas dua bagian cordillera (rangkaian pegunungan) pusat dari Tibet dan semenanjung Melayu.

5. Filiphina
Filiphina merupakan Negara kepulauan yang terdiri atas 7.107 pulau dengan pulau terbesarnya adalah Pulau Luzon di sebelah utara dan Pulau Mindanau di sebelah selatan.
Kenampakan alamnya berupa laut dengan laut, laut terdalam dengan kedalaman 10.400 meter yang terletak di Palung Mindanau.
Negara ini juga dilalui jalur gunung api Sirkum Pasifik. Puncak tertinggi adalah Gunung Apo setinggi 2.954 meter. Filipina memiliki beberapa sungai utama di antaranya Sungai Cagayan, Pampanga, dan Agno yang terletak di Pulau Luzon, serta Sungai Agusan yang terletak di Pulau Mindanau. Sementara itu, danau-danau di Filipina adalah Laguna de Bay dan Danau Taal di Pulau Luzon, serta Danau Lanao dan Mainit di Pulau Mindanau. Itulah beberapa kenampakan alam di Filipina.

6. Myanmar
Batas – batas Negara ;
Barat : India dan Bangladesh
Timur : Cina , Laos dan Thailand
Utara : India dan Cina dengan wilayah perbatasannya berupa puncak Pegunungan Himalaya dengan ketinggian mencapai 4.600 meter.

Rangkaian pegunungan yang memanjang di barat dan timur tersebut membentuk huruf V. Wilayah Myanmar bagian barat terdapat rangkaian Pegunungan Arakan membentuk jurang terjal. Pegunungan yang dikenal dengan Naga, Chin, dan bukit Lushai merupakan perbatasan India dan Myanmar. Cekung Tengah Myanmar besar terletak di antara Dataran Tinggi Shan dan Pegunungan Tenasserim. Daerah ini dialiri Sungai Irawady serta beberapa anak sungai seperti Sittang, Chindwin, dan Delta Salween.

7. Vietnam
Negara ini yang terletak paling timur di Asia Tenggara. Wilayahnya berbatasan dengan Cina di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kampuchea di sebelah barat daya, dan Laut Cina Selatan di sebelah timur. Kenampakan alamnya berupa bukit-bukit, gunung-gunung berhutan lebat, dan dataran rendah. Dataran tinggi berada di wilayah yang berbatasan dengan Laos. Puncak tertinggi adalah Gunung Phan Xi Pang dengan tinggi 3.143 meter. Gunung ini berada di Provinsi Lao Cai. Bagian utara Vietnam berupa tanah tinggi dan Delta Sungai Merah. Bagian selatan berupa pantai, Pegunungan Banjaran Annamite, hutan, dan tanah kurang subur.

8. Laos
Laos adalah negara daratan di Asia Tenggara. Wilayahnya berbatasan dengan Myanmar dan Cina di barat laut, Vietnam di timur, Kampuchea di selatan, dan Thailand di barat. Delapan puluh persen wilayahnya berupa daratan dan dua puluh persen berupa perairan. Wilayah daratan berupa gunung yang diselimuti hutan lebat. Puncak tertingginya adalah Gunung Phou Bia setinggi 2.817 meter. Wilayahnya juga berupa dataran rendah dan dataran tinggi. Laos juga memiliki beberapa sungai besar.
Sungai di Laos merupakan sarana transportasi. Sungai besar yang mengalir di Laos adalah Sungai Mekong dan Ngum. Sungai Mekong dijadikan media komunikasi bagi penduduk Laos bagian utara dan selatan. Anak Sungai Mekong menyediakan jalan alam menuju pedalaman yang bergunung-gunung. Rangkaian pegunungan dari Rantai Annam membentuk perbatasan dengan Vietnam.

9. Kampuchea
Wilayah Kampuchea berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di sebelah utara, Vietnam di sebelah timur, dan Teluk Thailand di sebelah selatan. Salah satu kenampakan alam di Kampuchea yang menarik berupa dataran lacustrine. Dataran ini terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Sungai Mekong juga mengalir di wilayah ini. Puncak tertingginya adalah Gunung Phnom Aoral setinggi 1.813 meter.

10. Timor Leste
Republik Demokratik Timor Leste (Timor-Leste atau Timor Lorosa’e) merupakan negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur Pulau Timor. Wilayahnya meliputi Pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan Exclave Oecussi- Ambeno di Timor Barat. Negara ini berada di Dangkalan Sahul terletak sekitar 845 km barat laut dari Australia. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan dengan beberapa danau dan hutan.

Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Hamka

Titik sentral pemikiran Hamka dalam pendidikan Islam adalah “fitrah pendidikan tidak saja pada penalaran semata, tetapi juga akhlakulkarimah”. Pendidikan Menurut Hamka Ada tiga term yang digunakan para ahli untuk menunjukkan istilah pendidikan Islam:
1. Ta’lim:Aspek-aspek pengetahuan dan ketrampilan yang di butuhkan seseorang dalam hidupnya dan pedoman perilaku yang baik.
2. Tarbiyah:Pengembangan ilmu dalam diri manusia dan pemupukan akhlak yakni pengalaman ilmu yang benar dalam mendidik pribadi.
3. Ta’dib: Penguasaan ilmu yang benar dalam diri seseorang agar menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang baik.
Dari ketiganya Hamka lebih condong dalam istilah Tarbiyah, karena menurutnya tarbiyah kelihatannya mengandung arti yang lebih komprehensif dalam memaknai pendidikan Islam, baik vertikal maupun horizontal (hubungan ketuhanan dan kemanusiaan).Adapun prosesnya adalah pemeliharaan dan pengembangan seluruh potensi (fitrah) peserta didik, baik jasmaniah maupun rohaniah.

Pandangan Hamka mengenai Tarbiyah:
1) Menjaga dan memelihara per-tumbuhan fitrah (potensi) peserta didik untuk mencapai kedewasaan.
Mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, dengan berbagai sarana pendukung (terutama bagi akal dan budinya).
2) Mengarahkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik menuju kebaikan dan kesempurnaan seoptimal mungkin.
3) Kesemua proses tersebut kemudian dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan diri peserta didik.

Sifat seorang pendidik menurut hamka:
1. Kecakapan
2. Akhlak
3. Skill yang baik
Kemudian metode dan materi pendidikan Islam harus disesuaikan dengan kebutuhan anak didik dan dinamika zaman.Materi pendidikan setidaknya mencakup ilmu-ilmu agama, ilmu-ilmu umum, ketrampilan, dan kesenian.Kemudian, menurut Hamka, model pendidikan yang ideal adalah model pesantren, yang mana memiliki tempat belajar, masjid tempat melaksanakan ibadah, dan asrama. Penekanan pentingnya asrama, agar anak didik bias setiap saat melakukan diskusi, diawasi, dan dibimbing secara intensif.
Seorang Pendidik Menurut Hamka
1. Objektif
2. Menjaga akhlak
3. Menyampaikan seluruh ilmu
4. Menghormati keberadaan peserta didik
5. Memberi pengetahuan sesuai dengan kemampuan penerima dan perkembangan jiwa peserta didik.
Hamka dalam memaparkan persoalan pendidikan, selalu mencakup peran keluarga, pendidik dan lingkungan sosial.Peran ini dituntut harmonis. Tidak ada yang lalai antara satu dengan yang lain sehingga proses pendidikan bisa berjalan harmonis juga.
Tiga Aspek Penting bagi Peserta Didik:
1. Jiwa (al-qalb)
2. Jasad (al-jism)
3. Akal (al-'aql)
Aspek paling penting dari ke-3 nya menurut beliau adalah“Masalah Kejiwaan”.Dimana pendidikan “Akhlakulkarimah”terletak di sini.Hamka menekankan, akhlakulkarimah pendidik memang harus terjaga sebelum memberikan pendidikan kepada peserta didik.
Makna pendidikan dan pengajaranmenurut Hamka:
1. Pendidikan Islam merupakan: serangkaian upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu membentuk watak, budi, akhlak, dan kepribadian peserta didik, sehingga ia tahu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh kerena itu nilai-nilai yang ditanamkan melalui proses pendidikan haruslah diambil dan bersumber dari nilai-nilai yang terkandung dalam al-qur’an dan hadist nabi . Seperti terdapat dalam surat al-imron ayat 110:

Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”
Pengajaran Islam merupakan: upaya untuk mengisi intelektual peserta didik dengan sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam mendefinisikan pendidikan dan pengajaran, ia hanya membedakan makna pengajaran dan pendidikan pada pengertian kata. Akan tetapi
Secara esensial ia tidak membedakannya. Kedua kata tersebut (pendidikan dan pengajaran) merupakan suatu sistem yang saling berhubungan erat, karena setiap proses pendidikan, di dalamnya terdapat proses pengajaran. Keduanya saling melengkapi antara satu dengan yang lain, dalam rangka mencapai tujuan yang sama. Tujuan dan misi pendidikan akan tercapai melalui proses pengajaran. Demikian pula sebaliknya, proses pengajaran tidak akan banyak berarti bila tidak dibarengi dengan proses pendidikan.
Dengan perpaduan kedua proses ini, manusia akan memperoleh kemuliaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Pendidikan menurut hamka
Menurut Hamka, proses pendidikan tidak hanya berorientasi pada hal-hal yang bersifat material belaka. Pendekatan yang demikian itu tidak akan dapat membawa manusia kepada kepuasan batin (rohani). Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat mengintegralkan potensi fitrah-Nya yang tinggi dengan potensi akal pikiran, perasaan dan sifat-sifat kemanusiaannya yang lain secara serasi dan seimbang.
Melalui integrasi kedua unsur potensi tersebut, maka peserta didik akan mampu mengetahui rahasia yang tertulis (Al-Qur’an dan Hadis) dan fenomena alam semesta yang tak tertulis (QS. Faathir: 28).
Artinya: Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
Melalui pendekatan ini manusia (peserta didik) akan dapat menyingkap rahasia keagungan dan kebesaran-Nya, sekaligus untuk mempertebal keimanannya kepada Allah. Namun demikian, pendidikan bukan berarti hanya berorientasi pada hal-hal yang bersifat metafisik belaka.Dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah fi al-ardh, manusia juga memerlukan pendidikan yang bersifat material. Hanya melalui pendekatan kedua proses tersebut, manusia akan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya.
Hamka memaknai manusia sebagai khalifah fil-ardh, sebagai makhluk yang telah diberikan Allah potensi akal sebagai sarana untuk mengetahui hukum-Nya.
Menyingkap rahasia alam dan memanfaatkannya bagi kemaslahatan umat manusia.Menurut Hamka, melalui akalnya manusia dapat menciptakan peradabannya dengan lebih baik. Fenomena ini dapat dilihat dari sejarah manusia di muka bumi. Ar-ruum ayat 30 menegaskan:


Artinya: Hadapkan dengan seluruh dirimu itu kepada Agama (islam) sebagaimana engkau adalah hanif (secara kodrat memihak pada kebenaran): itulah fitroh Tuhan yang telah memfitrohkan (mempotensikan) manusia padanya.”
Disamping itu, fungsi pendidikan bukan saja sebagai proses pengembangan intelektual dan kepribadian peserta didik, akan tetapi juga proses sosialisasi peserta didik dengan lingkungan di mana ia berada. Secara inheren, pendidikan merupakan proses penanaman nilai-nilai kebebasan dan kemerdekaan kepada peserta didik untuk menyatakan pikiran serta mengembangkan totalitas dirinya. Dengan kata lain pendidikan (Islam) merupakan proses transmisi ajaran Islam dari generasi ke generasi berikutnya. Proses tersebut melibatkan tidak saja aspek kognitif pengetahuan tentang ajaran Islam, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik (menyangkut bagaimana sikap dan pengamalan ajaran Islam secara kaffah).
Hamka juga menekankan pentingnya pendidikan jasmani dan rohani (jiwa yang diwarnai oleh roh agama dan dinamika intelektual) yang seimbang. Integralitas kedua aspek tersebut akan membantu keseimbangan dan kesempurnaan fitrah peserta didik. Hal ini disebabkan karena esensi pendidikan Islam berupaya melatih perasaan peserta didik sesuai dengan fitrah-Nya yang dianugrehkan kepada setiap manusia, sehingga akan tercermin dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan pendekatan mereka terhadap semua jenis dan bentuk pengetahuan dipengaruhi nilai-nilai ajaran Islam.
Menurut Hamka, untuk membentuk peserta didik yang memiliki kepribadian paripurna, maka eksistensi pendidikan agama merupakan sebuah kemestian untuk diajarkan, meskipun pada sekolah-sekolah umum. Namun demikian, dalam dataran operasional prosesnya tidak hanya dilakukan sebatas transfer of knowledge, akan tetapi jauh lebih penting adalah bagaimana ilmu yang mereka peroleh mampu membuahkan suatu sikap yang baik (akhlak al-karimah), sesuai dengan pesan nilai ilmu yang dimilikinya.
Lembaga pendidikan agama yang tidak mampu membina dan membentuk peserta didik berkepribadian paripuma, samalah kedudukannya dengan lembaga pendidikan umum yang sama sekali tidak mengajarkan agama, sebagaimana yang dikembangkan pada lembaga pendidikan kolonial. Hal ini disebabkan, karena secara epistemologi, pada dasarnya ilmu pengetahuan memiliki nilai murni yang bermuara kepada ajaran Islam yang hanif. Pandangannya di atas merupakan kritik terhadap proses pendidikan umat Islam waktu itu. Di mana banyak lembaga pendidikan yang mengajarkan agama, akan tetapi tidak mampu ‘mendidikkan’ agama pada pribadi peserta didiknya. Akibat proses yang demikian, mereka memang berhasil melahirkan out put yang memiliki wawasan keagamaan yang luas, dan fasih berbahasa Arab, akan tetapi memiliki budi pekerti yang masih rendah.
Tiga Institusi Yang Bertanggungjawab Dalam Pelaksanaan Pendidikan:
1. Lembaga pendidikan informal (keluarga)
2. Lembaga pendidikan nonformal (lingkungan)
3. Lembaga pendidikan formal (Sekolah)
Lembaga pendidikan informal merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama, sebagai jembatan dan penunjang bagi pelaksanaan pendidikan selanjutnya (formal dan nonformal).Ketiga lembaga pendidikan seyogyanya bersinergi dan saling mengisi untuk membentuk integritas kepribadian anak yang equilibrum.
Tujuan Pendidikan Islam Menurut Hamka
“Penghambaan dan kekhalifahan manusia”, yaitu hubungan pemeliharaan manusia terhadap makhluk Allah lainnya, sebagai perwujudan tanggung jawabnya sebagai khalifah di muka bumi, serta hubungan timbal balik antara manusia dengan alam sekitarnya secara harmonis.
Menurutnya karena salah satu bukti gagalnya pendidikan formal dalam menata moral dan etika terlihat dari munculnya kenakalan seperti tawuran.

DAFTAR PUSTAKA

Yasin fatah. 2008.dimensi-dimensi pendidikan islam, Malang: UIN-Malang Press.
hamka/http://www.scribd.com/doc/6248627/PENDIDIKAN-MENURUT-HAMKA
http://rumahmimpi.blogspot.com/2007/06/membaca-hamka-membaca-gelora-cinta.html
http://www.averroes.or.id/opinion/buya-hamka-jejak-pemikiran-dan-teladan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Haji_Abdul_Malik_Karim_Amrullah